MAKALAH PBHP
“ HASIL OLAHAN SUSU – DODOL SUSU “
Guru Pengampu : Bapak Casmono,
S.TP, MM
Oleh :
Nama : Almer Sofyan K.
Kelas : 1 TPHP4
SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
Jalan Kadar Maron Sidorejo Kotak
Pos 104 Telp. (0293) 4901639 Temanggung
Tahun Ajaran 2015 / 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada saya sehingga saya berhasil mengerjakan Makalah ini yang berjudul
Makalah PBHP – Hasil Olahan Susu – Dodol Susu.
Makalah ini berisikan tentang
informasi mengenai Pembuatan Dodol Susu atau yang lebih khususnya membahas
tentang hal-hal yang menyangkut Pembuatan Dodol Susu.
Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan
terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membantu segala usaha kita.
Amin.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III MATERI DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Cara Pembuatan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dodol susu merupakan makanan semi basah dengan kandungan
air 10 – 40% dan Aw 0,6 – 0 ,95 yang teksturnya memungkinkan untuk dicetak.
Dodol susu mempunyai rasa yang umumnya disukai konsumen (Manik, Eirry., 2007).
Dodol susu merupakan makanan
berupa gel yang terbuat dari campuran bahan tepung beras ketan, beras, gula,
dan bahan tambahan lainnya seperti buah, susu atau bahan lainnya seperti
penambahan bahan rasa seperti selai buah. Dodol susu juga sebagai makanan
tradisional indonesia. Tetapi kebanyakan masyarakat mengkonsumsi dodol manis
yang bukan berasal dari susu tetapi dari bahan asli gula aren (Anonymous,
2011).
Burhanuddin (2008) menjelaskan
bahwa tingkat kesukaan masyarakat terhadap susu masih rendah. Ini merupakan
kendala bagi produsen yang telah memproduksi bahan olahannya berupa dodol susu.
Meskipun susu tersebut telah diolah menjadi produk olahan berupa dodol susu,
tingkat kesukaan terhadap rasa susu didalam dodol susu tidak menutup
kemungkinan masyarakat suka pada dodol susu. Hal ini juga dijelaskan oleh
Sulastrianingsih (2009) yang menyatakan bahwa dodol susu masih kalah bersaing
dengan produk olahan dodol manis biasanya. Dikarenakan masyarakat sudah biasa
mengkonsumsi terhadap dodol manis. Salah satunya yaitu seperti dodol garut yang
sudah terkenal dan diproduksi pada masyarakat luas. Tetapi rendahnya tingkat
kesukaan rasa susu ini mungkin hanya pada beberapa masyarakat saja. Oleh karena itu, bagi masyarakat atau
konsumen yang tidak suka pada dodol susu dapat dilakukan yaitu pada proses
pembuatannnya, bahan yang digunakan dapat
ditambahkan dengan selai buah untuk menambah serta menutupi aroma susu
pada dodol.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan
pertanyaan sebagai berikut:
·
Bagaimana proses pembuatan dodol buah susu dengan berbagai aroma dan rasa yang bervariasi
sebagai produk olahan yang menarik untuk dikonsumsi?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalh ini
sebagai berikut :
·
Untuk mengetahui
cara pembuatan dodol buah susu dengan berbagai aneka rasa.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
·
Memberikan pengetahuan
tentang bagaimana proses pembuatan
dodol buah susu dengan berbagai aroma
dan rasa yang bervariasi sebagai produk olahan yang menarik untuk dikonsumsi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu adalah cairan
bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka
dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah
menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es
krim, keju, susu kental manis, susu
bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia (Anonymous. 2011).
Dodol tergolong
makanan semi basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat disimpan agak lama
(1-3 bulan). Pembuatan makanan ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat-alat yang biasa terdapat pada rumah tangga (Tarwiyah, Kemal. 2001).
Menurut
marwal (2006) agar rasa dodol susu ini bisa bervariasi maka bisa ditambahkan
dengan selai ataupun sari buah – buahan dalam tahap pembuatan dodol susu. Agar
konsumen lebih menyukai rasa susu yang terdapat pada dodol. Karena adanya rasa
yang bervariasi yaitu berupa rasa buah-buahan.
Dodol tergolong
makanan semi basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat disimpan agak lama
(1-3 bulan). Pembuatan makanan ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat-alat yang biasa terdapat pada rumah tangga. (Tarwiyah, Kemal.
2001)
Pencampuran
bahan-bahan dari pembuatan dodol harus tepat dan hati-hati. Hal ini dimaksud
kan agar tercipta tekstur yang pas untuk dodol. seperti penambahan tepung ketan
juga harus sesuai takaran karena
mengandung amilopektin yang berfungsi sebagai penambah visikositas dan membantu
proses gelatinisasi.
Menurut
marwal (2006) agar rasa dodol susu ini bisa bervariasi maka bisa ditambahkan
dengan selai ataupun sari buah – buahan dalam tahap pembuatan dodo susu. Agar
masyarakat lebih menyukai rasa susu yang terdapat pada dodol. Karena adanya
rasa yang bervariasi.
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
ü Susu : sebagai
bahan utama
ü Tepung Beras :
Sebagai bahan pengisi
ü Tepung ketan :
menambah visikositas
ü Gula : penambah
rasa manis
ü Selai buah :
pemberi aroma dan rasa pada dodol
ü Panci anti lengket
: untuk memanaskan susu dan membuat dodol
ü Spatula : untuk
mengaduk adonan
ü
Cetakan : untuk mencetak dodol yang sudah
jadi
3.2 Cara Pembuatan
ü Siapkan 1000ml susu
segar
ü Panaskan susu 800ml
pada panci anti lengket
ü Campurkan 60 gr tepung
ketan, 40 gr tepung beras 200 gr gula dan 20 gram selai buah.
ü Tunggu volume susu
yang dipanaskan hingga tinggal separuh.
ü Tambahkan perlahan
campuran susu dengan bahan-bahan lain secara perlahan sambil terus diaduk
ü Campuran adonan tadi diaduk terus menerus dengan api kecil sampai tiddak
lengket
ü
Pemotongan sesuai
ukuran dan dikemas.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berbagai macam produk olahan telah
banyak berkembang di Indonesia. Selain enak, produk olahan tersebut harus memiliki nilai gizi
yang tinggi dan sehat. Salah satu bahan makanan yang dapat dijadikan sebagi
produk olahan pangan adalah susu.
Susu adalah cairan
bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang
(biasanya sapi) juga diolah
menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es
krim, keju, susu kental manis, susu
bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia (Anonymous. 2011)
Karena memiliki nilai nutrisi yang cukup tinggi, maka susu
menjadi salah satu bahan pangan yang mudah rusak. Sehingga perlu dilakukan
proses pengolahan agar dapat bertahan lebih lama. Selain itu pengolahan susu
juga dilakukan agar meningkatkan selera masyarakat dalm mengkonsumsi susu.
Produk olahan susu antara lain adalah, susu pasteurisasi, yoghurt, keju,
mentega dodol susu dll.
Dodol susu bukan produk baru bagi masyarakat. Namun banyak
masyarakat yang masih tabu untuk mengkonsumsi atau membuat dodol susu tersebut.
Padahal pembuatan dodol susu terbilang mudah
dan menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat. Prinsip pembuatan dodol adalah
meningkatkan kadar gula dan mengurangi kadar air sehingga produk
bisa lebih tahan lama.
Dodol tergolong makanan semi basah dengan kadar gula tinggi
sehingga dapat disimpan agak lama (1-3 bulan). Pembuatan makanan ini tidak
sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa terdapat pada
rumah tangga. (Tarwiyah, Kemal. 2001)
Pencampuran bahan-bahan dari pembuatan dodol harus tepat dan
hati-hati. Hal ini dimaksud kan agar tercipta tekstur yang pas untuk dodol.
seperti penambahan tepung ketan juga harus
sesuai takaran karena mengandung amilopektin yang berfungsi
sebagai penambah visikositas dan membantu proses gelatinisasi.
Menurut marwal (2006) agar rasa dodol
susu ini bisa bervariasi maka bisa ditambahkan dengan selai ataupun sari buah –
buahan dalam tahap pembuatan dodo susu. Agar masyarakat lebih menyukai rasa
susu yang terdapat pada dodol. Karena adanya rasa yang bervariasi.
Berdasarkan penjelasan literatur diatas,
ini tidak berbeda apa yang telah kami lakukan. Yaitu untuk mendapatkan
rasa yang berbeda, pada produk yang kami olah ini, kami tambahkan sedikit selai
buah. Selain ini bisa berupa selai buah stroberry, nanas, sirsat dll.
Sehingga ketika mengkonsumsi dodol buah susu akan terasa aroma susu dan buah
yang tercampur menjadi satu. Keunggulan dari produk ini adalah, selain
memberikan tekstur, aroma dan rasa yang unik, selai buah akan mengurangi bau
amis yang ditimbulkan susu, sehingga
masyarakat yang kurang menyukai susu tetap dapat menikmati produk ini.
Tetapi warna dari dodol
tetap tidak dapat berubah dari coklat tua. Hal ini karena adanya proses
karamelisasi akibat dari tercampurnya gula seperti laktosa dari susu dengan
amilosa dari tepung terigu akibat panas sehingga menimbulkan warna coklat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
·
Susu merupakan salah satu makanan yang dapat
dijadikan sebagi produk olahan pangan yang enak dan mempunyai nilai gizi yang tinggi.
·
Pembuatan
dodol susu terbilang mudah dan menggunakan bahan-bahan yang mudah di
dapat.
·
Dodol susu bisa ditambahkan dengan selai
ataupun sari buah – buahan.
·
Dengan penambahan selai, dodol buah susu
terasa aroma susu dan buah yang tercampur menjadi satu
5.2 Saran
Pembuatan dodol susu dengan aneka rasa diupayakan lebih
ditingkatkan lagi karena rasa buah pada pengolaha susu tidak hanya pada susu
parteurisasi atau susu UHT saja.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousb,
2011. Dodol Susu
Dan Rasa. http://www.detikfood .com/read /2011/11/29/102647/1777864/482/dodol-susu-kenyal-legit-dari-pengalengan.
diunduh tanggal 18
desember 2011
Burhanuddin, 2008. Teknologi
Pengolahan Komoditas. Karya Cipta. Jakarta
Iskandar,Marwal., 2006. Penggunaan Sari Buah. Majalah Sinar
Tani Edisi 18-24
Sulastrianingsih, 2009. Pembuatan Puree Buah Kemang (Mangifera
caesia)Dan Aplikasinya Pada Dodol. Skripsi. Fakultas pertanian Institut Pertanian Bogor
Tarwiyah dan Kemal. 2001. Dodol
Pisang. Teknologi Tepat Guna
Agroindustri Kecil Sumatera Barat. Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Industri Sumatera Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar